Kompas Kampus


(Oleh Supriatana. Sulaeman)
Kehidupan selalu menghadirkan berbagai kejutan yang sangat tak teduga, hari demi hari, minggu, bahkan tahun demi tahun selalu saja dilengkapi dengan berbagai macam kejadian yang seakan memberi warna baru, berbicara soal warna, mungkin ingatan kita langsung tertuju pada aneka warna yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti merah, kuning, hijau, biru dan seterusnya, agak menarik ketika kita membicarakan tentang warna, karena salah satu diantaranya adalah hitam dan putih, biasanya kita akan menyebut sesuatu itu berwarna apabila terdapat 2 (dua) unsur atau lebih warna yang ada didalam sesuatu itu, tetapi menjadi sedikit berbeda ketika 2 (dua) unsur itu hanya hitam dan putih, karena ternyata ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa hitam & putih itu sebenarnya bukan sebuah warna, hitam & putih biasanya diidentikan dengan sesuatu yang sangat berbeda bahkan terkesan berlawanan satu sama lainnya, kemudian ketika kita coba kaitkan warna yang termasuk didalamnya hitam & putih tadi dengan kehidupan sehari-hari, hal yang tadi (berlawanan) tentu seringkali kita temukan, namun kemudian jika seandainya dua hal yang berlawanan itu kita identikan dengan warna hitam & putih tadi, sepertinya saya termasuk orang yang tidak setuju kalau seandainya hal itu (hitam & putih) bukan sebuah warna.
Hal yang berlawanan seperti suka & duka, mengis & tertawa dan seterusnya, justru telah memberikan warna yang indah dalam kehidupan kita, selain itu kehidupan juga terkadang menghadirkan sesuatu yang bebeda, akan tetapi tidak berlawanan, misalnya, dalam kehidupan terkadang kita menemukan 2 (dua) orang yang sama-sama sedang bersedih, apakah kemudian kita akan menyimpulkan bahwa 2 (dua) orang tadi itu sama? Tentu saja tidak, karena mungkin saja mereka menangis (bersedih) karena alasan yang berbeda, ini yang mungkin kemudian kita ibaratkan dengan warna yang lain seperti merah, biru, dan seterusnya,
Kehidupan apabila kita ibaratkan sebuah kanvas pada awalnya hanya berupa kanvas putih polos, kemudian seiring waktu, mulai banyak warna kita tuangkan disana, awalnya mungkin tidak beraturan, bahkan kita sendiri menganggap hal itu tidak begitu berarti, akan tetapi ternyata apabila kita coba melihat dan merenungkannya kembali, mengingat warna demi warna yang tanpa sadar telah tertuang dalam kanvas itu, sering tanpa sadar terkadang kita dibuat menangis, tersenyum dan berbagai macam bentuk ekspresi kita keluarkan, ini jelas membuktikan bahwa warna-warna itu begitu indah dan begitu memberikan arti pada kehidupan kita, bahkan lebih indah dari sebuah lukisan tokoh siapapun yang ada dimuka bumi ini.
Tahun 2011 kemarin saya dan beberapa teman saya kembali diberikan sebuah kanvas putih yang tentunya selain kanvas pribadi yang telah tertuang berbagai macam warna sebelumnya, kanvas itu sebuah sisi lain dari kehidupan kami, selain memberikan kanvas baru sisi lain kehidupan kami inipun memberikan beraneka warna baru, hampir serupa tapi berbeda dengan warna pribadi kami sebelumnya, dan ini menimbulkan kehidupan kamipun menjadi lebih berwarna dari sebelumnya.
Kanvas dan sisi lain kehidupan itu adalah kehidupan dan suasana kampus, sama seperti sebelumnya, awalnya kanvas itupun kosong (putih polos), akan tetapi seiring waktu kini kanvas itupun telah tertuang beraneka ragam warna, ada warna kekeluargaan, ada warna kasih sayang, bahkan pertentangan dan duka, memang belum terlalu lama kami berada dalam satu lingkungan, akan tetapi banyaknya cerita dan warna yang telah kami tuangkan itu seakan telah membangun sebuah bangunan yang kokoh, jujur secara pribadi saya mengakui seakan menemukan sebuah keluarga baru saat berkumpul dengan mereka, dan ternyata penyataan serupa itupun tidak hanya keluar dari saya sendiri, teman-teman yang lain pun merasakan hal yang sama.
Dipenghujung semester ini, kehidupan kampus menghadirkan sebuah kejutan, terutama untuk saya secara pribadi, sebuah kejutan yang menimbulkan ekses haru bagi kami, karena ternyata untuk semester depan setidaknya ada 3 (tiga) teman kami yang tidak bisa bersama-sama kami lagi, secara pribadi saya yang merupakan salah satu mahasiswa tertua dikelas kami terus terang merasa tidak ikhlas, karena mereka telah begitu dekat baik secara teman maupun secara personal, sehingga saya telah menganggap mereka seperti adik dan keluarga saya sendiri, sedangkan disisi lain saya menganggap bahwa dengan hilang nya mereka, maka itu berarti saya pun telah kehilangan beberapa warna dalam hidup saya, padahal warna itu begitu berarti bagi kehidupan saya secara pribadi.
Namun setelah saya renungkan kembali ternyata saya menemukan sesuatu tentang kejutan diatas, perasaan tidak ikhlas saya yang sepintas seolah menggambarkan seorang kakak yang baik, ternyata salah besar, karena disadari atau tidak ternyata perasaan itu timbul dari rasa keegoisan saya sendiri, dan jelas bukan seseorang yang baik apabila dia hanya berpikir dari sisinya sendiri.
Mereka memutuskan berpisah dari kita dengan berbagai alasan yang berbeda, namun yang jelas merekapun mengakui bahwa hal itu berat juga bagi mereka, akan tetapi keputusan itu harus diambil dan sudah diambil, rasanya tidak bijak seandainya kita terlalu ikut campur pada keputusan mereka, karena itu merupakan hak mereka, dan saya berpendapat bahwa tidak ada satupun orang yang tahu apa yang terbaik bagi kita selain kita sendiri, sebagai seorang teman, sahabat ataupun kakak rasanya akan lebih bijak bila disaat seperti ini kita lebih bisa membesarkan hati mereka melalui dukungan dan do’a agar mereka mendapatkan yang terbaik atas keputusan yang mereka ambil.
Perlu kita ketahui, kehidupan selain memberikan warna juga selalu memberikan pilihan, beberapa kali kita pun sering berada dalam situasi seperti itu, dan disaat itu mau tidak mau kita harus memilih, bukan tentang sesuatu yang benar dan salah, baik dan tidak baik, melainkan tentang keyakinan, setiap pilihan memang ada konsekwensinya, akan tetapi apabila kita telah memutuskannya dengan penuh keyakinan maka insya allah kita akan mendapatkan energy lebih untuk menghadapinya, untuk hari esok, sesungguhnya tidak ada satupun diantara kita yang mengetahuinya, untuk itu mungkin akan lebih berarti apabila kita bisa lebih ikhlas untuk melepaskan kepergian mereka dan saling mendo’akan yang terbaik bagi kita semua, daripada meratapinya.
“Selamat jalan adik-adik ku, semoga yang terbaik akan bersama-sama kita selamanya, teruslah mencari dan mencari lagi, karena sesungguhnya sukses dan rejeki berada ditempat-tempat yang belum kita ketahui!”

Categories:

Leave a Reply